Review Film THe Amazing Spiderman 2 - Rise of Electro

Well.. Well,, Well.. THe Amazing Spiderman 2 - Rise of Electro dah rilis. Menurut informasi yang beredar, film yang menghabiskan dana hingga 200 juta USD ini ternyata tidak memuaskan para penontonnya. Mengapa?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini, menurut penulis :

1. Cerita dalam sekuel kedua the Amazing Spiderman ini ternyata agak melenceng dari versi spiderman yang selama ini ada dalam cerita kartun. Mungkin sang Sutradara memang sengaja membuat film dalam versi lain kali ya? Tapi ini sepertinya menjadi "Blunder" bagi film ini sendiri. Sebab untuk film yang Karakternya sudah kuat dan melekat dalam benak para penonton, jika mengalami perubahan dalam alur ceritanya maka kemungkinan besar akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penonton. Karena karakter tersebut memang sudah ada dalam benak penonton, bahwa seperti inilah spiderman.. Seperti inilah tokoh antagonisnya,,, seperti inilah alur ceritnya.. ketika itu berubah maka.. bangggg... WEIRD...
2. Main Character/Pemeran Peter Parker si Mr. Andrew Garfield nyatanya kurang pas rasanya dalam memerankan tokoh Peter Parker.. Pemuda Kutu buku berIQ selangit yang kebetulan mendapat kekuatan super. Mengapa kurang pas? Hmm... Mungkin Tobey McGuire memerankan Peter Parker terlalu bagus kali ya sehingga penggantinya jadi gak kebanding.. hahah.. Bahwa Peter Parker yang di tampilkan dalam Film terbaru ini begitu berbeda dengan Peter Parker yang ada dalam alam fikiran sebagian orang. CERDAS, sepertinya dalam film ini tidak begitu nampak.. Ciri khas peter parker, Kaca Mata, tak pernah sekalipun nampak dalam film ini.
3. MJ alias Mary Jane Watson.. Soulmatenya Peter Parker ... Kemana yah? Gak ada dalam film ini? Aneh juga rasanya.. Pacarnya atau apalah namanya malah si Gwen Stacy.. Alhasil sapaan yang akrab kita dengar dalam film spiderman "MJ" tak pernah terdengar sekalipun.
4. Apa yang penulis ingin sampaikan dalam film ini sepertinya terlalu banyak sehingga untuk memenuhi cerita itu dengan durasi yang hanya sekitar 142 Menit menjadi penuh. Alur cerita dibuat cepat, rentet peristiwa dari satu ke yang lainnya di buat padat dan singkat. Namun hal ini ternyata membuat cerita dalam film ini terasa dipaksakan. Kurang jelas sebagai sebuah film.

Terlepas dari semua itu, efek action dalam film ini sangat baik.